5 Prisoner (Part-3)

Author : Park Jihoon

Main Cast :

Onew SHINee  as Prince Onew (North Kingdom)

Minho SHINee as Prince Miho (West Kingdom)

Key SHINee as Prince Key (South Kingdom)

Taemin SHINee as Prince Taemin (East Kingdom)

Jonghyun SHINee as Peramal Jonghyun

Other Cast : Seungren, Jihoon (ikut eksis), Jisoon dan Dark Sooman.

Genre : Fiksi Fantasy

Lenght : Chapter

Disclaimer : Semuanya punyaku (kecuali SHINee) >>> Maruk.com

Note : Nama – nama naga

1.       Dark Sooman : *Ra’zac, tergolong Black Dragon.

2.       Peramal Jonghyun : *Eragon, Naga jantan dengan sisik berwarna hitam (Bukan Black Dragon)

3.       Prince Onew : Dubu, naga jantan dengan sisik-sisik putih seperti salju.

4.       Price Key : Lucifer, sering dipanggil Luci. Naga betina dengan warna sisik biru safir.

5.       Prince Taemin : Mushoo, naga jantan dengan sisik warna merah ruby.

6.       Prince Minho : Flacha, naga betina dengan sisik merah ruby.

Selamat Membaca….

$$$

Prince Key, Prince Onew dan Peramal Jonghyun langsung meninggalkan kastil naga. Mereka berharap kedua teman barunya itu bisa mengatasi Si kembar. Meskipun baru kenal, tapi ada semacam ikatan batin yang tumbuh diantara mereka. Mungkin hal itu disebabkan karena mereka sama-sama menjadi korban dari ambisi Dark Sooman untuk menguasai dunia.

“Berhati-hatilah,” kata Prince Onew pada Prince Minho dan Prince Taemin sebelum terbang dengan Dubu.

Prince Key sempat melihat ke belakang. Kehawatiran pada kedua prince itu tiba-tiba muncul di dalam hatinya, perasaan yang tidak pernah muncul sebelumnya.

“Peramal Jonghyun, sepertinya ada yang aneh dengan kastil ini.” Kata Prince Key, berusaha mengalihkan kehawatiran dalam hatinya.

“Aneh kenapa?”

Prince Onew melihat kebawah, mencari keanehan yang dimaksud Prince Key. Tapi Prince Onew tak menemukan keanehan apapun kecuali kedua temannya yang bersiap-siap menunggu kedatangan Si kembar.

“Saat dipenjara, kamu bilang kastil ini dijaga oleh dua ekor naga kembar punya Seungren. Tapi dari tadi aku tidak melihat mereka.”

“Apa…, coba perhatikan sekali lagi. Di sebelah kastil itu apa?” Peramal Jonghyun menunjuk kearah dua jasad naga yang tergeletak.

Prince Key dan Prince Onew langsung melihat ke tempat yang ditunjuk oleh Peramal Jonghyun. Mereka terlihat kaget dan sedikit tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Di sana terletak dua ekor jasad black dragon yang hangus terbakar.

“Siapa yang melakukan itu?” tanya prince Onew.

“Kalian.” Peramal Jonghyun memamerkan senyumnya yang penuh rahasia.

“Kami?” Prince Onew dan Prince Key kaget tak percaya.

“Sejak kapan kami membunuh kedua naga itu, bukannya aku tidak melakukan apapun kecuali menghabisi pasukan khusus kastil naga.” Prince Key masih penasaran

“Hehehe…,” peramal Jonghyun terus menikmati rasa penasaran kedua prince itu. “Aku mengalihkan sebagian kekuatan kalian, tadi saat berusaha merusak metal kerangkeng itu dengan sihirku. Api kalian aku gunakan untuk menyerang kedua naga itu dan ternyata kekuatan kalian memang bisa merobohkannya, sesuai dengan perkiraanku. Padahal naga itu tidak akan roboh jika dengan serangan api biasa.”

“Jadi, seharusnya kami juga bisa melepaskan diri dari metal itu dengan setengah kekuatan kami?” Prince Key merasa dikibuli, tapi dalam hatinya dia kagum dengan strategi dan kekuatan yang dimiliki Peramal Jonghyun.

“Begitulah,” jawab peramal Jonghyun dan meminta Eragon untuk terbang lebih cepat.

“Yah, setidaknya kita bisa keluar dari kastil itu dengan sukses,” kata prince Onew.

Naga prince Onew, dubu, dan naga prince Key, Lucifer, juga ikut meningkatkan kecepatannya untuk mengejar Eragon. Mereka sudah tidak terlihat lagi dari kastil naga.

$$$

“Si kembar tidak akan bisa mengalahkan mereka, apalagi disana ada peramal Jonghyun. Aku harus cepat-cepat ke kastil naga.” Kalimat itu selalu berputar-putar di benak Seungren.

Seungren memacu kecepatan naganya, Beckon, sampai kecepatan maksimalnya. Kekhawatiran dalam benaknya membuatnya tak bisa berpikir dengan baik. Yang ada dalam pikirannya hanya ingin cepat sampai di kastil naga.

Tiba-tiba di tengah perjalanan, Seungren di cegat oleh sepuluh pasukan tingkat atas. Mereka juga sedang menuju ke kastil naga.

“Tuan Seungren, kami diperintahkan oleh yang mulia Dark Sooman untuk membantu anda.” Ujar pemimpin pasukan tingkat atas itu.

Seungren mengedarkan pandangannya pada sepuluh pasukan tingkat atas tersebut, melihat kesetiap wajah mereka. Berusaha untuk menganalisa kekuatannya. Meskipun satu pasukan tingkat atas setara dengan seratus pasukan khusus, tapi analisa otaknya masih menginginkan beberapa tambahan pasukan lagi untuk melawan peramal Jonghyun.

“Kenapa hanya kalian yang dikirim? Di sana kan kalian tahu ada mantan peramal tertinggi Dark Kingdom.” Tanya Seungren.

“Maaf tuan, kami tidak tahu. Prajurit tingkat atas banyak yang ditugaskan untuk mengambil alih keempat kingdom dan yang tersisa di dark kingdom hanya sedikit. Dan hanya kami yang berada paling dekat dengan kastil naga.” Kata sang pemimpin prajurit tingkat atas.

“Ohhh…, begitu. Baiklah, kalian mulai sekarang berada di bawah komando ku.” Ujar Seungren kemudian.

“Tuan, aku merasakan keberadaan Erago.” Ujar beckon pada Seungren.

“Dimana?” Seungren kaget mendengar informasi dari naganya.

“Mereka menuju ke arah barat, dan ada dua naga lagi yang mendampinginya.”

“Peramal Jonghyun dengan dua prince, berarti dua prince lagi kemungkinan sedang bertarung dengan si kembar.” Seungren mencoba menduga-duga keadaan.

Seugren mencoba menganalisa keadaan dan mecari solusi apa yang harus dilakukan. Dia harus bergerak cepat.

“Baiklah, kalian semuanya mengikutiku. Kita akan mengejar peramal Jonghyun dan kedua prince lainnya.” Ujar Seungren pada prajuritnya.

“Bukan ke kastil naga?” Tanya pemimpin prajurit tingkat atas.

“Tidak, disana sudah ada si kembar. Aku rasa mereka bisa mengatasi kedua prince lainnya. Kalian ikut aku untuk menangkap kedua prince yang lainnya dan juga peramal Jonghyun. Aku sangat membutuhkan kekuatan besar”

“Baik tuan.”

Akhirnya mereka bergerak mengejar peramal Jonghyun. Seungren berada di posisi paling depan, memimpin kesepuluh prajurit tingkat atas tersebut. Mereka mengerahkan seluruh kecepatan naganya.

$$$

“HEI…. KALIAN MAU MENCOBA KABUR YA!!!” Teriak Jihoon berang saat melihat ketiga tahanannya terbang menjauh.

“SEMBURAN API…,” perintah Jisoon pada naganya.

Tiba-tiba sebuah semburan api yang sangat besar menuju ke arah peramal Jonghyun. Semburan itu memiliki kecepatan yang sangat luar biasa.

“Mushoo…,” prince Taemin memberi kode pada naganya.

Mushoo langsung mengeluarkan semburan api yang tak kalah hebatnya. Semburan api itu menghantam semburan api dari naga Jisooh dan menyebabkan api itu berbelok arah.

“Musuh kalian ada disini.” Prince Minho dan Flacha terbang di depan si kembar.

Prince Taemin kemudian terbang disamping prince Minho bersama Mushoo. Mereka terlihat begitu optimis untuk mengalahkan si kembar.

“Hahahaha…, prince East kingdom dan West kingdom. Jangan salahkan kami jika kali ini kami mengirimmu ke neraka.”  Ujar Jisoon meremehkan.

“Jangan harap bisa mengalahkan ku untuk kedua kalinya.” Prince Taemin mengangkat tangan kanannya yang berpijar merah. “Pisau api ini tidak akan luput lagi dari leher kalian.”

Amarah Jisoon langsung terbakar saat mendengar perkataan Prince Taemin. Jisoon meraba goresan luka di pipinya yang disebabkan oleh pisau api Prince Taemin pada pertarungan sebelumnya.

“Jangan banyak omong, ayo buktikan kalo kamu bisa.” Ujar Jihoon.

Kemudian Jihoon dengan naganya lagsung menyerang prince Minho. Jihoon menebaskan pedangnya hingga menimbulkan sayatan api menuju tepat ke arah Prince Minho. Namun Prince Minho hanya memerintahkan flacha untuk mengepakkan sayapnya kuat-kuat dan angin kepakan sayap flacha mengalihkan arah sayatan api tersebut.

Sedangkan Jisoon terus mengejar Mushoo dan Prince Taemin dengan semburan api yang bertubi-tubi. Tak memberi kesempatan sedikit pun pada Mushoo untuk memberikan serangan balasan. Mushoo terus menerus menghindari seburan api naganya Jisoon sehingga terlihat menari di antara gulungan api raksasa.

“KAMU MAU KABUR KEMANA?” Jisoon semakin berang saat serangnnya tak satupun mengenai sasaran.

Pertarungan tingkat atas pun mewarnai langit di atas kastil naga. Semburan api dari masing-masing naga membuat langit berubah menjadi merah. Jihoon terus melancarkan serangan dengan pedangnya pada prince Minho dan membuat prince Minho sedikit kerepotan. Jisoon pun juga terus menyerang Prince Taemin.

“Serangan api ganda!!!” Naga Jihoon dan Jisoon secara berasamaan mengeluarkan semburan api.

Kedua semburan api itu saling menggulung-gulung membentuk sebuah gulungan api yang semakin besar, kecepatannya pun bertambah dua kali lipat. Prince Taemin dan Prince Minho yang berada di posisi sasarannya berusaha untuk menghadang serangan itu dengan semburan api Flacha dan Mushoo. Namun serangan kedua naga si kembar terlalu kuat. Prince Taemin dan Prince Minho terpental cukup jauh untuk menghidar dari serangan gabungan si kembar.

“Prince Minho, Si kembar itu terlalu kuat jika mereka bersatu. Kita tidak mungkin melayani untuk mengadu kekuatan dengan mereka, karena staminaku dan Mushoo juga tidak cukup untuk pertarungan yang lama.” Ujar Prince Taemin.

“Staminaku dan Flacha juga tidak cukup banyak.”

Akhirnya Prince Taemin memutar otak untuk mencari strategi. Semua strategi perang yang pernah dipelajari dari appanya langsung memenuhi seluruh otaknya.

“Baiklah, aku puya ide. Aku akan memancing emosi Jisoon dan memisahkan mereka. Kita selesaikan secepatnya.” Prince Taemin mengungkapkan rencananya.

“Oke, aku akan mengalihkan perhatian yang satunya.”

Prince Taemin dan Prince Minho berusaha menyerang terlebih dahulu dan memisah kan si kembar. Rencana prince Taemin mulai dijalankan.

“Mushoo, bawa aku ke atas Jisoon. Aku ingin menyerangnya dari jarak dekat.” Kata prince Taemin pada naganya.

“Baik.”

Mushoo berusaha menghadang serangan Jisoon dengan semburan apinya. Ketika hampir terjadi kontak fisik antara naga Jisoon dengan Mushoo, Mushoo terbang lebih tinggi untuk menghindarinya. Dan saat itu Prince Taemin langsung melompat dari punggung Musho dan mendarat di punggung naga Jisoon. Pertarungan jarak dekat pun tak terhindarkan lagi.

“Sialan,” gumam Jisoon kesal.

Prince Taemin terus menyerang Jisoon dengan pisau apinya tapi semuanya bisa ditangkis oleh Jisoon  dengan pedangnya. Meskipun terlihat kewalahan, tapi Jisoon terus memberi perlawanan.

“Jangan harap pisau apimu bisa menyentuh kulitku lagi.” Ujar Jisoon saat berhasil menangkis pisau api Prince Taemin.

“Emang kamu pikir aku bisa mengeluarkan pisau api dari tangan kananku aja? kamu salah besar.” Prince Taemin memamerkan smirknya.

Tangan kiri Prince Taemin langsung memancarkan api padat yang tipis, sama dengan tangan kanannya. Melihat hal itu Jisoon sangat terkejut dan berusaha untuk menjaga jarak. Tapi sayang, tangan kiri Prince Taemin terlanjur mengayun ke arah muka Jihsoo. Dan,

SREEETTT…

Pisau api prince Taemin berhasil menggores pipi Jisoon. Darah segar dan hangat mulai meleleh di pipinya. Rasa nyeri sedikit terasa di pipinya, namun rasa nyeri di hatinya jauh lebih besar. Emosi Jisoon memuncak. Punggung tangannya cepat-cepat menghapus darah di pipinya sebelum darah itu menetes.

“KURANG AJAR…, AKAN KUBUNUH KAU!!!” Ujar Jisoon berang.

Prince Taemin langsung melompat dari punggung naganya Jisoon dan disambut oleh Mushoo. Kemudian langsung memerintahkan Mushoo untuk terbang dengan kecepatan tinggi. Seperti perhitungan Prince Taemin, Jisoon mengejar mereka dengan amarah yang memuncak.

“Jisoon, mau kemana?” Jihoon berusaha untuk mengejar saudara kembarnya.

“Kamu mau kemana? Lawanmu ada disini.” Prince Minho dan Flacha menghalangi Jihoon.

“Jadi kalian mau memisahkan kami ya.” Jihoon mulai mengetahui siasat yang di lancarkan kedua prince. “Heh… jangan kamu remehkan kekuatan individu kami.”

Jihoon langsung menyerang Prince Minho. Serangannya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya. Dalam waktu singkat pertarungan hebat pun terjadi.

“Arrows flames…,” tiba-tiba ratusan api menyerupai anak panah menyembur keluar dari kedua tangan prince Minho.

Jihoon terlihat terkejut dengan serangan mendadak yang diterimanya. Dia berusaha menangkis serangan itu, tapi terlalu banyak. Anak panah api tersebut menyebabkan luka di bagian tubuh Jihoon dan Juga naganya.

AARRRRGGGGGG…, naga Jihoon meraung hebat membuat udara ikut bergetar.

“AKAN BUNUH KAU,” emosi Jihoo tidak bisa terkendali.

“Flacha, serangan terakhir.” Kata prince Minho pada naganya.

“Prince…,” Flacha terlihat kahawatir.

“Aku tidak apa-apa. Inilah saat nya dendam West Kingdom bisa terbalaskan. Jangan sampai serangan ini meleset, karena bisa aja setelah serangan ini nyawaku juga melayang.” Prince Minho mulai memusatkan konsentrasinya

“Baiklah…,” Flacha juga mulai mengumpulkan seluruh kekuatannya.

Jihoon dan naganya terbang dengan kecepatan tinggi ke arah Prince minho, berusaha menghabisinya dengan sekali serangan.

“Semburan api…,” perintah Jihoon pada naganya.

“Flacha sekarang!!!” Ujar Prince Minho.

Flacha mengeluarkan seluruh kekuatannya. Semburan apinya jauh melebihi sembuaran api naga Jihoon. Jihoon langsung membentuk perisai pelindung.

“Jangan harap kamu bisa lolos kali ini,” Prince Minho melompat ke atas udara dan bersalto. “THUNDER FLAMES….!!!” Api yang menyerupai petir keluar dari seluruh tubuhnya dan bersatu dengan semburan api Flacha.

Kekuatan api gabungan tersebut bertambah kekuatannya hingga beratus-ratus kali. Kecepatannya melebihi serangan gabungan si kembar tadi. Serangan itu terus menuju ke arah Jihoon tanpa ada yang bisa menghalangi, pelindung yang dibuat Jihoon pun hancur. Dan akhirnya serangan itu menghantam tubuh Jihoon dan naganya secara mutlak.

Thunder flames dengan cepat mulai merusak setiap sel-sel tubuh Jihoon dan naganya. Meskipun Jihoon memiliki sihir penyembuh, tapi hal tersebut tak dapat menyelamatkan dari kematian. Sel-sel tubuhnya rusak hingga mengeluarkan darah dari setiap tubuhnya, dari mata, hidung, mulut, bahkan dari pori-pori kulitnya.

Prince Minho langsung tidak sadarkan diri. Tubuhnya jatuh tepat setelah mengeluarkan semua kekuatannya yang tersisa. Tubuhnya terjun bebas menuju tanah. Namu Flacha dengan cekatan menyusul dan tubuh Prince Minho Jatuh di punggungnya. Dengan sisa kekuatannya yang terakhir, Flacha terbang mencari tempat yang aman untuk berlindung.

“Prince…,” Flacha berusaha menyadarkan Prince Minho.

Sedangkan di tempat lain, Jisoon terus mengejar Prince Taemin. Naga Jisoon terus mengeluarkan semburan api bertubi-tubi. Dan akhinya semburan itu mengenai Mushoo.

“Kena kau,” Jisoon sumringah.

Prince Taemin meminta Mushoo untuk berhenti. Serangan Jisoon sebenarnya tidak melukai Prince Taemin maupun Mushoo. Sisik tebal Mushoo tak akan mempan hanya dengan semburan api biasa.

“Kenapa berhenti? Mau menyerah. Sudah terlambat, kamu harus mati untuk membalas perlakuanmu.” Ujar Jisoon geram.

“Siapa yang mau menyerah. Aku berhanti disini, karena malaikat kematian sudah siap menjemputmu.” Prince Taemin.

“APA…?” Jihoon makin berang.

Pertarungan pun dimulai. Jisoon terus menyerang Prince Taemin dari jarak jauh. Menghindari pertarungan jarak dekat dengan Prince Taemin. Meskipun Prince Taemin berusaha mendekati Jisoon dengan cara yang sama dengan sebelumnya, kali ini Jisoon bisa menghidar.

“Seandainya pedangku masih ada,” gumam prince Taemin.

“Mushoo…, tolong!” Mushoo mendengarkan suara Flacha.

“Flacha… ada apa?” Tanya Mushoo di tengah-tengah pertarungan.

“Prince tidak sadarkan diri setelah berhasil membunuh musuhnya tadi.”

“Baiklah, kamu tunggu dulu di tempat yang aman.” Ujar Mushoo dan memutus telepatinya dengan Flacha.

“Prince, Flacha membutuhkan bantuan.”

“Mereka kalah?” Tanya Prince Taemin.

“Tidak, tapi Penungganya tidak sadarkan diri setelah mengalahkan Si kembar yang satunya.”

“Baiklah kalau begitu, kita harus cepat menyelesaikan pertarungan ini. Bisakah kamu mendekatkan aku dengan Jisoon. Kalau perlu gunakan cakarmu untuk mengcengkram naganya, saat itu aku akan menghabisi Jisoon.” Ujar Prince Taemin.

“Baiklah.”

Mushoo kemudian berbalik arah, berhadapan langsung dengan Jisoon. Semburan api naga Jisoon dibalas dengan semburan api juga. Saat jarak semakin dekat, Jisoon memerintahkan naganya untuk terbang lebih tinggi dari Mushoo. Tapi mereka salah, Mushoo tidak berusaha menghindar.

Mushoo langsung beradu fisik dengan naga Jisoon. Cakar Mushoo langsung mencengkram tubuh naga Jisoon dan giginya langsung ditancapkan di lehernya untuk memper erat cengkramannya. Naga Jisoon meraung hebat, berusaha melepaskan diri dari cengkraman Mushoo. Saat itulah Prince Taemin bergerak cepat dan langsung menuju punggung naga Jisoon.

Ketika Prince Taemin berhasil berhadapan langsung dengan Jisoon, Mushoo melepaskan cengkramannya. Tanpa membuang waktu, prince Taemin langsung menyerang Jisoon.

“Blade Fire…,” sinar api padat di tangan Prince Taemin makin besar dan makin terang. “Terimalah ini!!!” Prince Taemin mengayunkan ke arah Jisoon.

Jisoon berusaha menangkir dengan pedangnya.

PRANGGG…

Pedang Jisoon patah. Dan Blade fire langsung memotong leher Jisoon. Kepala Jisoon terjun menuju tanah dan jasadnya menyemburkan darah sebelum terjun menyusul kepalanya. Prince Taemin juga memotong urat nadi leher naga Jisoon. Karena jika naganya dibiarkan hidup, hal itu akan lebih menyiksanya. Karena naga itu akan mati sengsara setelah tiga hari penunggangnya meninggal.

Prince Taemin langsung melompat balik ke punggung Mushoo.

“Akhirnya, rakyat East Kingdom bisa beristirahat dengan tenang.” Ujar Prince Taemin lirih. Prince Taemin melihat tubuh Jisoon dan naganya menghantam tanah.

“Mushoo, ayo kita ke tempat prince Minho!”

$$$

Peramal Jonghyun dan kedua prince terus memacu naganya. Mereka jarang melakukan komonikasi, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

“Sepertinya ada yang mengikuti,” ujar peramal Jonghyun.

Prince Onew dan prince Key secara otomatis melihat ke arah belakang. Mereka melihat ada sekumpulan naga mendekat.

“Itu Seungren,” kata prince Onew.

Tiba-tiba Prince Key meminta Lucifer untuk berhenti. Dan kedua naga lainnya pun ikut berhenti.

“Aku yang akan menghabisi Seungren, tidak boleh ada yang mengganggu.”

“Key, kendalikan emosimu!” Lucifer mengingatkan.

Peramal Jonghyun hanya tersenyum mendengar suara prince Key yang diselimuti emosi. Prince Onew mengalah.

“Prince Key, silahkan bersenang-senanglah dengan Seungren. Sisanya serahkan pada aku dan Prince Onew. Tidak akan kami biarkan mereka mengganggu kesenanganmu. Hehehe…,” Peramal Jonhyung memberi jaminan pada Prince Key.

To Be Continued >>>

*Ra’zac, Eragon : Nama itu diambil dari buku ERAGON

50 responses to “5 Prisoner (Part-3)

  1. hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    mian lupa kalo dah mati hiks
    #bakar dupa

  2. ya ampun oppa?? O.o
    kamu mati?? O.o
    ih,, mengenaskan banget.. xD <– lha?? ngakak??
    waaaa.. ngebayangin mereka bertarung seperti deskripsimu ini,,
    beuhh.. serasa nonton ultraman.. xD *nah loh??*
    g ding.. serem banget tuh,, saling sembur2an api..
    tapi tapi tapi,, senjatanya minah,, PISAU api?? O.o
    jyahh.. napa dikasi piso oppa?? aku malah ngebayangin piso dapurnya mas konci cuma dikasi api2 aja.. =="
    wakakakakakak.. xD
    oke,, lanjut ke part 4.. 😀 <– telat

    • hahahaha… ultrama… bagus lah…
      Senjata siminah itu pisau dari lengannya… jadi lengannya itu yang yang berfungsi untuk mengeluarkan kekuatannya… dia kan tergolong petarung jarak dekat.. sama dengan Onyu…kekekekeke

  3. Huaaaaaa!!!!! hiks hiks hiks….
    minho oppa knapa??? sini aQ obatin klo sakit…

    jihon@ knapa bkin minho oppa pingsan sihhh???? >.<

    jihon : suka2 gue dunk… itu FF punya gwe… klo gk ska ya gk usah bca…
    moza : oke2,, gwenchana… pissss!!! jgn marah yahhh… ntar di gigit naga'y seungren lohhh…. hhe

    ya udah lahh,,, saya kabur ke next part dulu…..

  4. kerennn….
    Pertarungan yg mnegangkan..

    Oppa Daebak…!!!

Leave a reply to LuchanShawol Cancel reply