Kota Tua Adventure – Part1

Kota tuaCast : SHINee

Author : Park Jihoon

Genre : Masih sekitar komedi somplak… hehehe.

Kota Tua memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, Semua orang ingin berkunjung ke sana. Begitu juga dengan SHINee…

Jihoon is Back… Back… Back… *Joget Sherlock*

$$$

Malam semakin larut, namun keramaian kota Jakarta seakan tidak akan pernah ada habisnya. Setiap orang seakan enggan untuk membiarkan wantunya berlalu begitu saja. Setelah seharian sibuk bekerja, stress karena harus mendengarkan ocehan bosnya yang membuat telinga gatal tujuh turunan, hingga stress karena melihat teman sekantor dapat gebetan baru, mereka ingin menikmati sisa waktu di malam hari untuk sekedar melapaskan penat dan stress.

Baik sekedar nongkrong-nongkrong di pinggir jalan bersama teman-teman dengan ditemani segelas kopi dan nasi goreng sambil membicarakan gosip yang beredar di kantor, bahkan issu kucing yang bunting di luar nikah pun tak luput dari obrolan mereka. Ada juga yang nongkrong di cafe sambil menikmati music live dengan secangkir capucino dan menikmati free wifi biar dipandang sebagai eksmud , alias eksekutive muda, yang sukses dunia akhirat. Bahkan tidak sedikit juga yang menikmati waktu malamnya di diskotik 18 plus untuk ajep-ajep ria sambil mengangguk-anggukkan kepala kenceng-kenceng, dengan harapan stres dikepalanya pada rontok. Meskipun terkadangan bukan stressnya yang rontok melaikan ketombenya yang berguguran.

Termasuk juga bagi SHINee, setelah sukses menggelar konsernya di Indonesia mereka juga ingin menikmati keindahan kota Jakarta di malam hari. Karena di malam hari, kemacetan kota Jakarta tidak tampak dan suhu udara sedikit bersahabat bagi kulit mereka yang putih halus kinyis-kinyis. Selain itu, mereka juga menghindari shawol yang selalu kalap alias seperti kesurupan kalo sudah melihat mereka, bahkan terkadang melebihi sikap ibu-ibu yang kalap mata kalo sudah lihat barang diskon 90% di mall.

“Kenapa gak jalan-jalan besok siang aja?” kata sang manajer sambil menuliskan sesuatu dalam buku kecilnya.

“Kalo besok kita tidak punya waktu,” kilah Jonghyun.

“Jadwal pesawat kita kan sore hari, jadi… pagi sampai siang kita masih ada waktu untuk jalan-jalan.”

“Hyung lupa ya…,” sambung Key. “Kalo Jakarta ini kota macet.”

“Iya hyung… apalagi suhunya panas, entar kalo kulit ku jadi hitam bagaimana?” kata Taemin sambil mengusap-ngusap kulit lengannya yang tak rela untuk menggelap.

Setelah diskusi yang cukup panjang dan sengit akhirnya sang manajer mengizinkan para member SHINee untuk bisa menikmati keindahan kota Jakarta di malam hari tapi dengan syarat pengawalan tetap 100%. Semua member SHINee terlihat sangat senang dan bahagia. Dan yang menjadi pengawalnya tidak lain dan tidak bukan adalah sang manejer sendiri.

“Sayang ya Onew hyung gak ikut,” ujar Jjong sedih, setidaknya dibuat sedikit terlihat sedih biar dikatakan bersimpati, padahal hatinya senang bukan kepalang karena orang yang ngebully-nya berkurang satu orang.

“Iya… sayang banget,” sambung Minho. “Padahal kalo ada Onew hyung kan lebih seru, ada yang bisa dipalakin buat traktir kita, hehehe.”

“Tapi… ada untungnya juga sih gak ada Onew hyung,” kata Taemin.

“Kenapa?” tanya Jjong.

“Para penjual ayam goreng bisa aman dari Onew hyung, yah… setidaknya mereka terhindar dari kebangkrutan. Selain itu…” Taemin menggantung kalimatnya seperti menggantung CD yang habis dicuci sehingga membuat ketiga member SHINee lainnya tambah penasaran. “Selain itu… kita terhindar dari penyakit sangtaenya Onew-hyung.”

“Hehehe… iya bener juga,” Minho setuju. “Bayangin aja… kalo kita jalan-jalan terus Onew hyung tiba-tiba kibar-kibarin kolor kesayanganku lagi kayak dulu… bisa mampus berdiri kalo hal itu terjadi lagi. Kharisma ku bisa hancur untuk kedua kalinya.”

“Iya sih bener juga, tapi aku juga kasihan karena cita-cita Onew hyung untuk berkunjung ke tempat rekreasi lubang buaya harus tertunda.” Ujar Key dengan menampakkan raut wajah penuh simpati.

“Lubang buaya? Kenapa? Kok aku baru denger kalo Onew hyung mau berkunjung ke lubang buaya.” Taemin penasaran.

“Wae?” Minho juga ikut panasaran.

“Katanya sih mau jadi saksi hidup.”

“Saksi hidup?” Taemin tambah kepo.

“Aiisshhh… “ Jjong mulai manangkap ada hal yang ganjil. Seganjil perasaan seorang jomblo yang menghabiskan malam minggu di kosan sendirian ditemani semangkok mie goreng.

“Onew hyung ingin menjadi saksi hidup dan menyaksikan sendiri dengan sepasang bola matanya yang rada sipit apakah lobang hidung Jjong bisa mengalahkan lebarnya lobang buaya,” lanjut Key.

“WKWKWKWKWKWKW…,” Minho dan Taemin mendadak ngakak guling-guling.

“Sialan… aku lagi yang kena,” batin Jjong. “Entar aku minta ama mbah Sooman biar aku bisa operasi lobang idung, biar rada kecilan dikit.” Pikir Jjong kemudian.

Tak mau berlama-lama lagi, keempat member SHINee langsung angkat kaki dari hotel mereka ditemani sang manajer dan seorang supir khusus karena merangkap sebagai body guard yang tak akan melepaskan pandangan dari setiap gerak-gerik para member SHINee. Semua terlihat sangat antusias.

“Kita mau kemana?” tanya Key.

“Ke mall…,” jawab Jjong.

“Aiihhh… di Seoul kan juga banyak mall,” tolak Taemin. “Gimana kalo kita ke Kota Tua”

“Aiihhh… kota udah tua aja dikunjungi,” sahut Jjong sinis karena tadi Taemin menolak rencananya. “Mendingan kita ke kota muda aja,” lanjut Jjong sotoy kuadrat gak mau kalah.

“Mana ada kota muda…,” kata Key.

“Ada kok…” Jjong gak mau kalah.

“Udah salah masih ngotot,” gumam Minho. “Yah beginilah ciri-ciri otak terlanjur mesum, gak mau kalah.”

“Ya udah kalo Jjong-hyung gak mau ke Kota Tua gak apa-apa, tapi entar jangan menyesal ya… katanya sih di Kota Tua kalo malam banyak cewek-cewek cantik yang pake baju sexy loh… itu yang aku baca di internet.” Taemin mengeluarkan mantranya untuk menaklukkan Jonghyun, dan dijamin mantra itu selalu berhasil membuatnya takluk.

“Jinjja…?” tanya Jonghyun antusias hingga membuat air liurnya menetis hebat. Mantra kena sasaran.

“Dasar mesum…” gumam Key.

“Oke kalo gitu kita ke kota tua,” teriak Jonghyun dengan penuh semangat empat lima.

Mobil yang mebawa keempat member SHINee terus melaju membelah jalanan kota Jakarta. Sesekali tawa pecah di dalam mobil itu, dan yang menjadi sasaran korbannya adalah Jonghyun. Nasib Jonghyun memang tidak pernah baik diantara kelima member SHINee. Namun hal itu tidak pernah manyakiti hati Jonghyun, karena ia tahu hal tersebut adalah sebuah candaan yang membuat hubungan antar member SHINee tambah lengket.

“Oh ya… entar kalo kita mau beli sesuatu harus ditawar dulu ya!” instruksi key.

“Kenapa? Di Seoul kita gak pernah nawar,” sahut Jjong.

“Beda… kalo di Jakarta kita harus pintar nawar, kalo tidak kita akan tertipu. Kita dapat barang murah dengan harga mahal.” Key menjelaskan, “itu saran yang aku dapatkan dari teman-teman di internet.”

“Aku gak bisa nawar, apalagi kalo yang jualan adalah gadis cantik.” sahut Jjong.

“Dasar… otak mesum, kelemahannya pasti wanita.” Gumam Minho.

“Ditawar ya…,” gumam Taemin seolah tidak ingin kata itu hilang dari otaknya.

Beberapa saat kemudia mereka tiba di Kota Tua,suasana kota tua yang dibanjiri dengan cahaya lampu temaran seakan berpadu dengan penuh mistik membalut bangunan-bangunan tua yang berdiri penuh misteri.

“Wow keren,” kata Taemin antusias.

“Daebak…,” gumam Key.

“Sebentar…, sepertinya ada sesuatu yang salah ini.”ujar Jjong serasa mencium sesuatu yang bisa merusak acara mereka. Daya penciuman Jonghyun memang jauh melampaui kemampuan manusia pada umumnya, kemampuan anjing pelacak kepolisian pun tidak bisa menyainginya. Selain bisa mencium bebauan, hidung Jonghyun pun bisa mencium masalah yang akan terjadi, hampir sama dengan indera keenam.

“Wae?”

Tanpa pikir panjang, Jonghyun mengajak langsung ketiga member lainnya menggelar acara bisik-bisik dibagian belakang supaya sang manajer dan sang supir yang duduk dibagian depan tidak mendengar isi pembicaraan mereka. Jika tidak, maka rencana busuk keempat member SHINee itu akan terbongkar sebelum terlakasana.

“Apanya yang salah hyung?” tanya Taemin dengan nada suara super rendah.

“Iya , apa yang salah?… jangan bilang hidup lu yang salah,” tukas Key.

“Hahahaha…” Minho dan Taemin menahan tawa dengan menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

PLAAAK

“Ani… ini kan acara kita, tidak ada hubungannya dengan manajer-hyung kan? Apalagi si supir…” kata Jonghyun, ketiga member lainnya mengangguk tanda setuju. “Nah… kalo acara jalan-jalan kita diikuti manajer-hyung terus kan gak seru. Ujung-ujungnya kita tidak bisa ngecengin yoeja-yeoja manis yang ada di sini dong, hehehe.”

“Iya bener juga, aku juga gak suka dibuntutin terus ama manajer-hyung. Emang aku masih anak mama…” Taemin setuju.

“Terus kalo kamu bukan anak mama… kamu anak siapa dong? Anak tetangga…? atau anak monyet…” Tanya balik Jjong.

“Umma… aku dibilang anak monyet, hiks..” Taemin langsung ngadu sama Key.

#PLETAK..

“Tadi itu hanya perumpamaan Jjongie, bukan anak mama beneran… emang kamu gak pernah makan bangku sekolahan apa?” Key menjelaskan ala pak guru pada muridnya yang badung.

“Enggak…” Jjong menggeleng mantap. “Soalnya bangku sekolahan keras dan rasanya gak enak…”

#GUBRAK

“Udah… masalah makan bangku sekolahannya ditunda dulu,” lerai Minho.”Kita harus bagaimana nih?”

“Gimana kalo kita ikat saja manjer-hyung di dalam mobil?” usul Key.

“Kamu berani?” tantang Jonghyun. “Bisa-bisa kamu diaduin sama Mr Sooman, terus kamu dipecat dari SM. Masih mending kalo langsung dipecat, biasanya kalo sebelum dipecat dikasih hukuman dulu misalnya bersihin toilet, Kepala dibotakin atau nyabutin bulu ketek Mr Sooman selama satu tahun penuh… Emang kamu mau?”

“Enggak…,” Key langsung geleng kepala.

“Coba ada Onew hyung,” kata Taemin tiba-tiba.

“Wae?”

“Kalo ada Onew hyung kan enak. Jika kita tidak ingin manajer hyung ikut, kita buat pingsan saja seperti yang sering Onew hyung lakukan pada Minho hyung.” Taemin mengalihkan pandangannya pada Minho yang sedari tadi sedikit bicara.

“Hooo… aku,” sontak Minho kaget dengan wajah super pabo.

“Hyung masing ingat… sudah berapa kali dibuat pingsan sama Onew-hyung?”

“Sering”

“Apa yang digunakan Onew hyung?”

“Kentut…”

“Aaahhhh… aku paham,” ujar Jonghyun denga senyum mengembang lebar, otak kanan Jonghyung langsung aktif. “Aku juga pernah sekali membuat manajer hyung pingsan dan masuk rumah sakit dengan itu…, jadi kalo aku yang melakukannya sekali lagi, sepertinya masih ampuh.” Jonghyun langsung menawarkan diri sebagai relawan.

“Sialan… apakah gak ada cara lain?” tanya Key.

“Gak ada…” Taemin menggeleng mantap disertai anggukan mantap Jonghyun.

“Ya Tuhan… kenapa harus dengan cara seperti ini,” gumam Minho. “Kenapa member SHINee pada jago kalo soal kayak beginian…” Minho makin meratapi nasib.

“Jjong-hyung kasih aba-aba ya buat kita kalo mau meledakkan ‘bom’nya biar kita bisa tutup hidung rapat-ratap. Jangan sampe kita ikutan pingsan… “ pinta Taemin.

“Oke…” Jonghyun mengeluarkan jempolnya, tanda setuju.

“Minho-ah… wae? Dari tadi aku lihat kamu gak semangat?” tanya Key.

“Aaa…. aa…. a….,” Minho terlihat gugup. “Apakah kita tidak sebaiknya pulang saja.”

“Mwooo?” Jonghyun dan Taemin langsung memasang muka abstrak.

“Ani…, maksud aku kita ke sininya besok pagi aja.” Minho berusa memberi alasan meskipun ujung-ujungnya tidak masuk akal.

“Wae?”

“Kalian lihat tuh…,” ujar Minho sambil melayangkan pandangannya keluar jendela mobil.”Dalam suasana seperti ini, kota tua, cahaya lampu remang-remang, biasanya banyak hantu yang berkeliaran. Gimana kalo kita bertemu dengan salah satunya…. hihihihi… ngeri kan?” bulu kuduk Minho langsung berinding disko.

“Buwaahahaha… ya ampun, badan aja atletis. Nyali tinggal seupil,” ujar Jonghyun sadis. Mumpung ada kesempatan menghina Minho.

“Hyung… kamu mencemarkan 2min couple aja…” sambung Taemin. “Tenang aja hyung, disini aman kok. Kalo pun ada hantu, mereka tidak bakalan nakut-nakutin kita… kan mereka gak bisa bahasa korea.” Ujar Taemin sotoy.

“Jinjja…?”

“Iya…”

Akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan rencana busuk yang telah diputuskan bebera detik yang lalu dalam rangka mengamankan rencana petualangan mereka berempat di kota tua. Nyali minho yang tinggal seupil perlahan namun pasti… masih tetap tinggal seupil, tidak lenyap ditelan suasana horor kota tua. Dan rencana “busuk” mereka berempat juga sudah ditetapkan akan dilakukan ketika mobil sudah di tempat parkiran. Untuk itu Jonghyun mempersiapkan diri semaksimal mungkin, ‘bersemedi’ mengumpulkan kekuatan supaya bisa menghasilkan kentut dengan daya membunuh 100%.

Dan ketika mobil masuk tempat parkir dan terparkir dengan sempurna.

“Sekarang…,” Ujar Jonghyun setengah berbisik. Dan ketiga member lainnya langsung menutup hidung rapat-rapat.

Ssssttttttt…..

BRAKKK… GEDEBUGHHHH..

Dua manusia yang duduk didepan berhasil tumbang dengan mengeluarkan busa dari mulutnya, seperti orang keracunan hebat. Diluar dugaan ketiga member SHINee lainnya, daya membunuh ‘bom’nya Jonghyun ternyata sangat luar biasa. Meskipun daya ledaknya rendah dengan hampir tidak menimbulkan suara yang eksplosive tapi berhasil membuat korbannya tumbang dalam hitungan detik. Ketiga member SHINee lainnya langsung keluar mobil, cepat-cepat menyelamatkan diri.

“DAEBAKKKKK…,” seru Taemin dengan raut muka masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Jonghyun-hyung emang luar biasa.”

“Gak ada suara…, tapi mematikan,” sambung Key.

“Hehehe… kalian terlalu menyanjung.” Jonghyun tersenyum kecil sambil membetulkan bajunya yang sedikit lecek saat duduk tadi, mirip actor hollywood yang berhasil menumbangkan musuhnya dengan senjata paling canggih.

“Sialan… daya membunuhnya mengalahkan punya Onew hyung. Mulai saat ini aku harus lebih berhati-hati dengan Jonghyun,” batin Minho. “Bisa-bisa aku langganan masuk rumah sakit.”

“Akhirnya kita sampai di KOTA TUAAAA….,” teriak Taemin senang.

>>>>TBC

Bagaimana kisah petualangan SHINee di Kota Tua ???

One response to “Kota Tua Adventure – Part1

  1. wufantaeyeonyesung

    Jihoon ahjussi balik lagi^^ hehehe… Jjong, Jjong *geleng2ala IGAB SNSD* … Onewnya kenapa enggak ikut? Kan gak seru, gk ada yg absurd gitu. Contoh: SNSD = Hyoyeon. SuJu = Shindong, Leeteuk, Eunhyuk munyuk unyuk (?). Part selanjutnya hurry up yaa^^ ahjussi

Leave a comment