Hello (Kencan Pertama-Onew) – Eps. 1
Pagi itu sinar matahari terasa lebih hangat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Udara pagi berhembus lebih pelan dan terasa lebih segar, membuat setiap jiwa akan lebih bersemangat. Burung-burung berkicaupun terdengar jauh lebih merdu dibandingkan suara Jonghyun. Perasaan Onew benar-benar berbunga-bunga.
Pagi-pagi buta Onew telah bangun dan mempersiapkan segala sesuatunya. Tidak ingin acara yang telah ditunggunya bertahun-tahun berakhir dengan berantakan karena kurang terorganisir dengan baik. Jiwa leadernya benar-benar tumbuh dengan baik. Padahal para member SHINee yang lain masih bergelut dengan tempat tidurnya bahkan Minho sampe ngeces segala, secara hari ini hari libur.
Kita lupakan member yang lainnya, kita kembali ke Onew.
Onew keluar dari asrama SHINee dengan penuh semangat dan perasaan bahagia yang begitu membuncah. Setiap langkah kakinya seakan diiringi oleh suara harmoni cinta. “Hello…hello…hello….” lirik lagu yang baru dihafalnya terus terngiang-ngiang, sulit bagi Onew untuk tidak mendendangkan sebuah lagu ketika hatinya sedang berbunga. Onew benar-benar tidak menyangka hari yang diimpikannya benar-benar terjadi. Yoona yang telah menolak cintanya berkali-kali akhirnya bisa takluk juga untuk menerima cintanya.
“Yoona Ssi, tunggulah kedatangan pangeranmu.” Onew langsung memamerkan gigi putihnya pada sinar matahari pagi yang menerobos celah-celah dedaunan.
Semua saran dari para member yang lainnya benar-benar di jalankan dengan baik oleh Onew, tidak ada yang ketinggalan. Baju simpel tapi rapi sesuai dengan apa yang dianjurkan key. Dan seikat bunga mawar putih pun telah berada di genggaman tangannya. Sesekali bunga itu diciummnya dengan membayangkan wajah Yoona dan diikuti dengan senyum nakalnya. Onew benar-benar terlihat seperti orang stress.
Oh ya, satu lagi. Mawar putih yang sedang berada dalam genggaman Onew berjumlah sembilan tangkai. Hal ini dikarenakan ramalan zodiaknya kemaren menyebutkan bahwa angka keberuntungannya untuk minggu ini yaitu sembilan. Sebenarnya Onew tidak pernah percaya dengan ramalah zodiak, tapi cinta telah merubah otaknya seratus delapan puluh derajat. Setelah dipikir-pikir, apa salahnya sekali-kali mengikuti saran orang yang tidak dikenalnya.
Onew terjun ke apartemen Yoona dengan menggunakan mobil asrama, setelah sehari sebelumnya berhasil menyogok supir pribadi SHINee. Onew nekat untuk membawa mobil sendiri untuk menunjukkan cintanya pada Yoona dan membuatnya terpukau, meskipun belum memiliki SIM. Hanya berdasarkan pelajaran menyopirnya yang diperoleh secara gratis dari sopir pribadi SHINee. Padahal sang sopir telah mengingatkan Onew, namun cinta benar-benar telah membuatnya buta.
Setibanya di apartemen Yoona, Onew memarkir mobilnya dan langsung menuju ke apartemen dengan seikat bunga mawar putih yang terus lengket di tangannya. Diliriknya jam tangannya, masih jam 9.30. Onew datang tiga puluh menit lebih awal dari janji yang telah disepakati. Maklum lah ingin menunjukkan imej yang baik di mata yoona.
Aktifitas di apartemen tersebut begitu ramai, mulai dari petugas apartemen hingga para penghuninya yang hilir mudik keluar masuk. Namun tidak satupun yang memperhatikan Onew dengan berlebihan, seperti saat ia berkunjung ke tampat lainnya. Mereka hanya tersenyum saat berpapasan dengannya, mungkin mereka telah terbiasa dengan kehadiran seorang bintang di sekeliling mereka setiap harinya. Misalnya Yoona dan teman-temannya.
“Selamat pagi,” Onew menyapa seorang cewek pegawai apartemen yang berada di ruang lobi. Privasi dan kemanan apartemen benar-benar sangat diperhatikan.
“Selamat pagi,” Jawab sang pegawai apatemen.
“Eh… bukannya dia Onew, leader SHINee.” Kata salah satu pegawai yang tidak jauh dari Onew. Bisikan itu terdengar jelas oleh Onew namun dia pura-pura tidak mendegarnya.
“Yup…,” temannya menanggapi.
“Ngapain dia ke sini? Bawa bunga segala. Mungkinkah dia sedang menjalin hubungan dengan salah seorang artis penghuni apartemen ini.” Jiwa gosip sang pegawai itu mulai muncul.
“Kalian akan terkejut jika kalian membaca surat kabar besok, hehehe.” Batin Onew menyeringai lebar membayangkan kehebohan yang akan terjadi dikarenakan kepergiannya dengan Yoona. “Alamat ini dimana ya?” Onew menyodorkan sebuah kertas pada pegawai yang berada dihadapannya.
“Alamat ini ya… disini pak,” jawab sang pegawai plus senyum manisnya sebagai bonus.
“Yah aku tahu kalo alamat ini ya disini, tapi dilantai berapa? Trus lift mana yang harus aku naiki?” Onew berusaha menahan kesalnya.
“Bapak langsung aja lewat lorong yang itu, trus naik ke lantai dua dengan lift khusus untuk tamu no.2.”
“Gamsahamnida…,” ujar Onew. Dan langsung meninggalkan si pegewai yang masih berusaha menahan senyumnya semanis mungkin.
GUUUBBBRRRAAAAKKKK….., Si pegawai jatuh pingsan.
“Ternyata pesonaku masih memukau….,” batin Onew bersorak gembira. “Ntar Yoona pasti juga akan terpesona, hehehehe.”
Di lantai dua suasananya benar-benar berbeda, sepi. Tidak ada seorang pun yang terlihat. Onew sedikit bingung dengan suasana yang begitu kontras. Namun kebahagiannya langsung mengambil alih perasaannya kembali. Kabahagiaan ini tidak akan rusak oleh hal-hal yang kecil.
Dag dig dug… “Kenapa jantungku mulai berdetak kencang begini, aneh.” Kaki Onew terasa sangat berat untuk melangkah.
Onew menghentikan langkahnya dan berusaha menenangkan perasaannya. Mengatur perasaan saat bertemu dengan orang yang disukainya ternyata jauh lebih sulit dibandingkan saat berada di atas panggung.
“Hello, Yoona. Hari ini kamu terlihat cantik sekali. Kamu seperti mawar putih ini yang begitu mempesona.” Onew memandangi mawarnya penuh dengan pengahayatan. Seolah-olah yoona yang berada di hadapannya.
Onew berusaha untuk mengendalikan perasaannya dengan mengeluarkan semua unek-unek yang ada di kepalanya. Semua ucapan yang ingin disampaikan pada Yoona juga dikeluarkannya tanpa malu-malu, sekalian latihan. Untung tidak ada seorangpun yang melihatnya, jika ada pasti dah menyangkanya sarap tingkat tinggi. Dan langsung menelepon rumah sakit jiwa terdekat.
Dan hal itu ternyata sangat ampuh, dalam waktu sekejab Onew telah bisa menguasai perasaanya kembali. “Perasaan cinta benar-benar sangat luar biasa. Habis ini aku mau minta Jong-hyung untuk membuatkan lagu mengenai rasa cinta ini.” Onew melangkahkan kakinya mendekati pintu apartemen yang ditujunya.
Setibanya di depan pintu yang dituju ternyata jantung Onew kembali berdetak kencang. Ingin dia mengeluarkan jurus yang tadi namun ia urungkan, bisa-bisa kedengaran sama Yoona. Dan akan menurunkan imejnya di mata Yoona. Membayangkan Yoona sedang menunggu di balik pintu itu, Onew kembali tersenyum lebar.
“Aduh gimana nih? Coba kalo ada Key, aku bisa minta saran apa yang harus aku lakukan untuk membuat kesan pertama yang begitu mempesona.” Onew kembali ragu.
Namun akhirnya keberanian Onew tumbuh, tidak ingin membuat Yoona menunggu lebih lama lagi. Tok..tok… tok…
“Hallo…,” Ujar Onew dengan suara yang dibuat semerdu mungkin.
Onew melihat kearah bajunya dan berusaha merapikannya kembali yang terlihat kurang rapi di matanya. Bunga mawar putih yang berada ditangannya dipandangnya penuh dengan perasaan cinta. “Oh Yoona kau membuat hatiku begitu berbunga hari ini.”
Beberapa menit kemudian, belum ada tanda-tanda pintu akan dibuka. Namun Onew masih berusaha untuk tetap sabar menunggunya.
Tok…tok…tok…, kesabaran Onew mulai terkikis.
Pintu itu tetap tidak terbuka.
Saat Onew mau mengetok pintu itu lagi, tiba-tiba gagang pintu bergerak. Kleekk. Perasaan Onew terasa seperti sebuah bom yang ingin meledak. Jantungnya terasa seperti ingin melompat keluar. Dan senyumnya secara otomastis terbuka lebar. Kimchie…
“Hallo…,” Onew menyapa dengan penuh nada cinta.
“Hallo… Wah Onew Oppa,” Ujar si pembuka pintu, histeris. “Ini bukan mimpikan? Ini bukan mimpi? Aduh… aduh… mimpi aku semalam hingga aku didatangin Onew Oppa.”
Senyum Onew langsung berubah menjadi kecewa yang bercampur rasa heran. Kecewa karena yang orang yang membukakan pintunya bukan orang yang dimaksud, Yoona. Heran karena yang berada di hadapannya adalah sosok seorang cewek tapi memiliki jakun, jakunnya gede. Hii.. Serem.
“Oppa ayo masuk…,” si cewek berjakun menarik lengan Onew.
“Bukannya ini apartemennya Yoona Ssi?” Onew berusaha melepaskan dari jerat tangan cewek berjakun itu.
“Iiihhh, Oppa gimana sich? Apartemen Yoona kan disebelah situ. Tapi Yoona hari ini kan ke luar kota, katanya ada show gitu. Aku dan yoona temen dekat loh.” Nada suaranya terdengar manja. Tapi hal itu membuat Onew ingin muntah.
Onew langsung berkeringat dingin. Jantungnya berdetak sangat kencang, namun ini bukan cinta seperti yang tadi melainkan ketakutan yang mencengkram jantungnya. Jangan sampe besok tertulis berita Onew, leader SHINee, terlihat masuk ke sebuah apartemen wanita berjakun. “Apa yang harus aku lakukan??? Apa kata dunia???” Otak Onew berputar cepat untuk mencari solusi.
“Ayo oppa…. masuk!!!” cengkramannya semakin kuat.
Otak Onew akhirnya menemukan solusi yang dirasanya sangat masuk akal dan akan berhasil seratus persen, dijamin. Ketika cengkraman si cewek berjakun melemah, Onew berhasil melapaskan diri dari cengkramannya. Dan langsung mengambil langkah seribu….KABUUUURRRR.
“Oppaa……,” teriak si cewek berjakun.
Jurus langkah seribu Onew benar-benar luar biasa. Teriakan si cewek berjakun itu membuat lari Onew semakin kencang. Seperti orang yang dikejar anjing gila.
Hooss..hooss…hooss…, nafas Onew hampir mau putus. Setelah merasa aman dari cewek berjakun itu, Onew duduk di salah satu kursi di lobi berusaha untuk mengatur kembali nafasnya. Kebahagiaannya yang tadi dirasakannya lenyap seketika, yang terbayang dibenaknya hanyalah gadis berjakun gede.
“Kenapa hari ini aku begitu sial? Apa mungkin karena mengikuti ramalan Zodiak itu. Ah…” Onew merogoh HP dari dalam sakunya, berniat menelepon Yoona.
Namun ketika Onew ingin menelpon Yoona, mau minta konfirmasi mengenai janji yang dibatalkan secara sepihak, ternyata ada sebuah SMS yang masuk. SMS dari Yoona, dan membuat Onew tersenyum kembali. Kebahagiaannya yang hilang seakan kembali mengisi hatinya.
“Rencana yang akan datang pasti akan lebih baik…., HAHAHAHAHA” Onew mengembangkan senyumnya yang tersisa.
END.